Kesehatan mental di tempat kerja telah menjadi perhatian global. Data WHO menunjukkan bahwa 15% orang usia kerja mengalami gangguan mental, dan 12 miliar hari kerja hilang setiap tahunnya akibat depresi dan kecemasan, mengakibatkan kerugian ekonomi hingga 1 triliun dolar AS per tahun. Di Indonesia, perhatian terhadap isu ini juga semakin meningkat, terlebih karena dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu pekerja, tetapi juga secara makro terhadap produktivitas dan perekonomian nasional
>TPekerjaan Bisa Melindungi atau Merusak Kesehatan Mental
Lingkungan kerja yang sehat memberikan penghasilan, struktur hidup, rasa percaya diri, dan koneksi sosial yang bermanfaat bagi kesehatan mental. Namun, jika dikelola dengan buruk, pekerjaan dapat menjadi sumber tekanan yang serius
Risiko terhadap kesehatan mental di tempat kerja (WHO & ILO, 2022) antara lain
2. Jam kerja yang panjang dan tidak fleksibel
Waktu kerja yang terlalu lama tanpa jeda atau tanpa fleksibilitas mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
3. Diskriminasi, perundungan, atau pelecehan
Lingkungan kerja yang tidak aman secara psikologis dapat merusak harga diri dan memicu gangguan mental
4. Minimnya kontrol atas pekerjaan
Ketika pekerja tidak diberi ruang untuk mengambil keputusan atau mengatur cara kerja mereka sendiri, rasa tidak berdaya dapat muncul dan memicu stres
5. Ketidakamanan kerja dan gaji yang tidak layak
Rasa takut kehilangan pekerjaan dan penghasilan yang tidak mencukupi menimbulkan tekanan emosional berkepanjangan
6. Kurangnya dukungan dari atasan dan rekan kerja
Ketika hubungan sosial di tempat kerja renggang atau minim empati, pekerja lebih rentan merasa terisolasi dan stres.
Data dari kajian UGM (2023) yang menganalisis SUSENAS 2018–2020 menunjukkan bahwa terdapat tren penurunan gangguan mental pada pekerja Indonesia, tetapi tetap ditemukan prevalensi gangguan mental yang lebih tinggi pada generasi baby boomers dibanding generasi muda seperti milenial dan gen-Z
Berikut adalah langkah sederhana yang dapat langsung dilakukan oleh pekerja untuk menjaga kesehatan mental:
Jangan abaikan rasa cemas berlebihan, lelah emosional, atau sulit tidur.
Sisihkan waktu untuk istirahat, relaksasi, dan aktivitas di luar pekerjaan.
Cukup 5–10 menit berjalan atau tarik napas dalam sudah bisa meredakan stres
Berbicara dengan rekan atau orang terpercaya dapat meringankan beban mental
seperti pelatihan kesehatan mental, aktivitas fisik, atau komunitas sosial
Kesehatan mental pekerja bisa terjaga dengan baik jika ada kerja sama antara individu dan tempat kerja. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh tempat kerja antara lain:
Langkah-langkah ini bisa dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing tempat kerja. Tujuannya adalah agar semua orang bisa bekerja dengan lebih sehat, nyaman, dan produktif.
Kesehatan mental di tempat kerja bukan hanya isu pribadi, tetapi isu sosial dan ekonomi. Dengan langkah nyata dari pekerja dan dukungan struktural dari organisasi serta kebijakan pemerintah, lingkungan kerja
Daftar Pustaka
World Health Organization. (2022). Mental health at work: Fact sheets. Retrieved from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-at-work
Firdausyan, N. M., Taqiyuddin, A., Shalahuddin, A., & Quarina, Q. (2023). Menilik Isu dan Urgensi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia. Bidang Kajian Microeconomics Dashboard, FEB UGM. Diakses dari: https://microdashboard.feb.ugm.ac.id/kajian-vol-1-menilik-isu-dan-urgensi-kesehatan-mental-pekerja-indonesia